Ketika pagi tak lagi buta
Ku terdiam melihat mimpi
Untuk sejenak dalam rasa
Bahwa malam tak selalu gelap
Dia telah datang menerangiku
Saat jiwa ini sedang mati
Dihempas angin membisu
Hingga hujan tak menyirami
Kau adalah penerang malamku
Kau adalah penghias pikiranku
Kau adalah putri pujaanku
Tapi kau bukanlah bidadariku
Adakah cinta ini menerimamu
Atau hanya sebuah cerita pena
Tentang melodi yang membiru
Yang tak lagi seperti dulu kala
26 agustus 2008 @ 23:30
Related Articles :
Kisah Orang JalananMereka yang sering terhamparAntara angin-angin berdebuKetika terik begitu terasa kekarDemi kasih sayang pada ibuMereka yang sedang ber ...
Dilema Masa TertinggalYang terindah tak akan terlupaYang terkisah tak akan tertinggalkanDi sebuah lorong waktu yang kian surutMasa berlalu dengan kencangnya ...
Puisi : Elegi Bangsa Seribu WarnaElegi Bangsa Seribu WarnaTerusik dalam kelam hitamnya duniaKetika perang terus berluluh lantakKetika bumi segan mendekati matiDan seta ...
Puisi : Retoris untuk TerorisBom telah meledak (lagi) Begitu keras nan membising Meluluhlantakkan segalanya Menghujam nurani tak berdosa Kita tersakiti kemba ...
Puisi : Menit Lima BelasDan kini ku masih terbebaniDi sela waktu yang tak lama lagiSaat malam larut menjelangKu berhenti di menit lima belasAdakah esok dengan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar