Penelitian tersebut bukan meneliti tentang fungsi kondom dalam mencegah penularan penyakit secara seksual ataupun tingkat keberhasilan kondom dalam mencegah kehamilan, tetapi tentang kondom yang bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam organ vital wanita. Menurut penelitian tersebut, para wanita yang melakukan hubungan seksual dengan prianya menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan memiliki jumlah bakteri baik yang lebih banyak daripada wanita yang menggunakan alat KB lainnya. Hal ini disebabkan karena kondom bisa mencegah cairan semen dari pria yang bersifat basa untuk bercampur dengan cairan vagina. Menurut penelitian tersebut, penggunaan kondom pada pria saat berhubungan seksual dapat membantu wanita mempertahankan tingkat keasaman vagina di sekitar PH 4.5 yang merupakan PH yang tidak baik untuk bakteri jahat namun Ph yang baik bagi bakteri baik. Dengan begitu, keasaman pada vagina bisa terjaga sehingga bakteri jahat tidak mudah hidup dan berkembang biak dalam vagina. Alhasil, vagina menjadi lebih sehat dan para wanita bisa terhindar dari masalah-masalah pada vagina seperti keputihan, gatal-gatal, dan juga bau yang tidak sedap.
Berdasarkan penelitian tersebut, pola pikir aku terhadap kondom sedikit berubah. Setidaknya aku tidak anti pati terhadap kondom sekarang. Tapi, harus diketahui bahwa penelitian tersebut dilakukan pada pasangan yang sudah menikah yang mereka melakukan hubungan seksual secara sehat. Para ahli juga memperingatkan bahwa kondom sebenarnya bukan alat pencegah kehamilan yang baik karena tingkat kegagalannya cukup tinggi. Jadi menurut aku, kalau kalian mau pakai kondom, gunakan saat kalian sudah menikah dan untuk tujuan yang baik, seperti untuk kesehatan organ vital wanita. Untuk yang ingin mencegah kehamilan, sepertinya alat KB yang lain akan lebih membantu dibandingkan kondom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar