Saya enggak langsung percaya hal-hal semacam ini jika belum pernah diteliti. Akhirnya saya coba cari di internet apa aja kandungannya. Ternyata biji Jintan ini mengadung Timokuinon, nigelon dan asam lemak tak jenuh dalam biji jintan hitam diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif dan imunomodulator.
Dan ternyata, berdasarkan hasil penelitian, ekstrak heksan biji jintan hitam (EHBJH) potensial untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif antikarsinogenesis melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif dan imunomodulator. Sebenarnya saya juga kurang mengerti istilah-istilah itu.
Lanjut, dipercaya juga efek ekstrak heksan biji jintan hitam ini dapat meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFNgamma dan hematoprotektor sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai imunomodulator pada penderita imunodefisiensi, misalnya pada pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami penurunan jumlah sel CD4.
Meski baru skala penelitian laboratorium melalui pemberian ekstrak heksan biji jintan hitam pada tikus, kata Akrom, diketahui timokuinon memiliki efek kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus.
Bahkan pemberian ekstrak heksan biji jintan hitam mampu menurunkan 81 persen - 97 persen tingkat kematian, menghambat kerusakan hepar dan ginjal, serta meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin.
Aktivitas dan mekanisme imunomodulator antihematoksik EHBJH diketahui mampu meningkatkan jumlah limfosit darah tepi dan meningkatkan jumlah limfosit CD4Th, CD8 dan CD4CD25treg. Selain itu juga meningkatkan berat limpa dan jumlah limfosit serta aktivitas limfosit dalam mensekresi IFNgamma.
Apapun hasil dan kesimpulan mengenai biji jintan ini, harapan saya semoga saja benar-benar bisa memberi harapan untuk para penderita HIV agar bisa disembuhkan. Saya yakin, jika kita tidak berhenti dan terus berusaha, insyaAllah akan segera ditemukan obatnya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar